Virtual Environment

Seringkali script yang kita buat membutuhkan third party library yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Dengan adanya virtual environment, kita bisa meng-isolasi sebuah script bersama third party library yang dibutuhkan script tersebut. Hal ini tentu memudahkan kita dalam  mengembangkan multiple project dengan kebutuhan third party library yang berbeda-beda untuk co-exist bersama, tanpa takut terjadi konflik.

Dengan demikian, keberadaan virtual environment merupakan lingkungan kerja (working development) yang tepat bagi personal project kita dan merupakan salah satu best practice di industri. Untuk membuat virtual environment, kita membutuhkan tools yang disebut virtualenv. Berikut ini adalah cara instalasi dan menggunakan virtualenv.

<01> Instalasi virtualenv:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.02.20 PM

<02> Membuat virtual environment:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.11.08 PM

 

<03> Mengaktifkan virtual environment lebih dulu sebelum mengembangkan script:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.11.41 PM

 

<04> Meng-install third party library yang dibutuhkan:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.14.06 PM

<05> Me-nonaktifkan virtual environment apabila sudah selesai:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.17.04 PM

<06> Bandingkan perbedaan antara ketika kita mengaktifkan dan ketika kita menonaktifkan virtual environment:

Screen Shot 2016-02-21 at 10.27.07 PM